NUSAKAMBANGAN - Masjid At-Tawwabun di Lapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan menjadi tempat pelaksanaan program pembinaan kerohanian Islam yang menghadirkan Ustadz Slamet Munir dari Kementerian Agama (Kemenag) Cilacap, Kamis (26/10).
Acara tersebut diikuti warga binaan Pemasyarakatan muslim, bertujuan untuk mendalami tajwid dalam bacaan Al-Qur'an
Baca juga:
Anies Baswedan di Mata Seorang Sudjono
|
Dalam ceramahnya, Ustadz Slamet Munir menjelaskan tentang tajwid, khususnya tentang huruf mad. Ia menyampaikan bahwa terdapat tiga jenis huruf mad, yaitu Alif, wawu, dan ya'. Selain itu, para peserta juga diberi pemahaman mengenai panjang-pendeknya bacaan mad dalam Al-Qur'an.
Ustadz Slamet Munir, dalam kesempatan tersebut, menyampaikan, "Kami berharap, dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang tajwid dan huruf mad, saudara-saudara kami yang sedang menjalani masa pembinaan di Lapas dapat semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui tilawah Al-Qur'an yang benar dan indah. Ilmu ini akan menjadi modal berharga untuk memperbaiki diri, dan semoga menjadi bekal yang baik untuk masa depan yang lebih baik."
Dalam suasana yang khidmat, para warga binaan Pemasyarakatan Lapas Permisan menyimak ceramah dengan penuh antusiasme, sambil merenungkan makna mendalam dari pengajaran tajwid yang diberikan.